News Update :
Home » , » Garis Wallace Makin Dipertegas

Garis Wallace Makin Dipertegas

Penulis : Unknown on Rabu, 13 Mei 2015 | 09.40

SThu, 27/11/2014 

Garis Wallace Makin Dipertegas
Bahasa Diturunkan Melalui Garis Ibu

JAKARTA, KOMPAS — Garis Wallace tidak hanya memisahkan jenis flora dan fauna di Indonesia dengan yang ada di Asia atau Australia, tetapi juga menunjukkan dimulainya percampuran genetika manusia serta rumpun bahasa, antara Austronesia dan Papua. Garis imajiner itu terbentang mulai dari Selat Makassar hingga Selat Lombok.

Guru Besar Emeritus Antropologi Universitas Arizona Amerika Serikat John Stephen Lansing, di Jakarta, Rabu (26/11), mengatakan, masyarakat di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, memiliki campuran genetika manusia Austronesia dan Papua. Makin ke timur dari Sumba, yaitu Flores, Lembata, dan Alor, bagian genetika Papua makin besar.

Sumba terletak di dekat garis Wallace di sisi timur. Manusia Nusantara di barat garis, seperti Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sumatera, memiliki genetika Austronesia. Di sisi timur garis Wallace terjadi percampuran genetika Austronesia dan Papua. Genetika Papua murni tersebar di wilayah Melanesia, seperti Papua (pegunungan) dan sejumlah pulau di timur Papua.

Namun, penelitian filogeni menunjukkan bahwa semua bahasa yang dituturkan masyarakat Sumba masuk rumpun bahasa Austronesia, sama seperti yang digunakan di barat garis Wallace. Makin ke timur, seperti di Pulau Timor, sebagian masyarakat menggunakan bahasa yang masuk rumpun bahasa Papua.

”Uji statistik menunjukkan bahasa hanya diturunkan melalui garis ibu, bukan garis bapak,” tutur Stephen yang kini menjadi Direktur Institut Kompleksitas Universitas Teknologi Nanyang, Singapura.

Deputi Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Herawati Sudoyo mengatakan, penelitian itu makin mempertegas garis Wallace yang bukan hanya memisahkan jenis flora-fauna di barat dan timur Indonesia, melainkan juga genetika dan bahasa.

”Penelitian genetika manusia Indonesia penting untuk memahami asal usul mereka, penyebarannya, hingga karakter penyakit yang menyertainya,” katanya.
Migrasi Austro-asiatik

Arkeolog prasejarah Pusat Arkeologi Nasional Harry Truman Simanjuntak mengatakan, berdasar data arkeologi, etnologi, dan paleontologi, terdeteksi adanya arus migrasi selain penutur Austronesia dan Papua yang masuk dari sisi barat melewati Malaysia hingga ke Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Mereka adalah penutur Austro-asiatik.

Penutur Austro-asiatik tiba di Indonesia pada 4.300-4.100 tahun lalu yang kemudian baru disusul penutur Austronesia pada kisaran 4.000 tahun lalu. Austro-asiatik dan Austronesia sebenarnya berasal dari satu rumpun bahasa yang sama, yaitu bahasa Austrik, tetapi kemudian pecah. Bahasa Austro-asiatik digunakan di sekitar Asia Tenggara Daratan, sedangkan Austronesia digunakan di wilayah kepulauan, seperti Taiwan, Filipina, Pasifik, Madagaskar, hingga Pulau Paskah.

Bahasa Austrik awalnya dimanfaatkan masyarakat Yunan, Tiongkok selatan. Bahasa ini kemudian pecah menjadi dua, yaitu Austro-asiatik dan Austronesia yang kemudian menjadi penyebutan nama kelompok berdasarkan penggolongan bahasa.

”Kami telah menemukan data arkeologi, etnologi, dan paleontologi arus migrasi Austro-asiatik, hanya belum dilengkapi dengan studi linguistik dan genetik. Jika ditemukan data (linguistik dan genetik), semakin ditegaskan adanya arus migrasi dari barat penutur Austro-asiatik,” papar Truman.

Pada 4.300-4.100 tahun lalu, dari Yunan, penutur Austro-asiatik bermigrasi ke Vietnam dan Kamboja lewat Malaysia hingga ke Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Salah satu penandanya ialah temuan tembikar-tembikar berhias tali yang bentuknya sama dengan tembikar di selatan Tiongkok hingga Taiwan.

Kemudian, pada 4.000-an tahun lalu, muncul arus migrasi penutur Austronesia lewat sisi timur Indonesia. Arus migrasi itu muncul mulai dari Sulawesi, Kalimantan, dan sebagian ke selatan, seperti Nusa Tenggara, hingga menuju Jawa dan Sumatera. (ABK/MZW)






Share this article :


“Klik Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). disini“

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. BLOG MEDIA NEWS . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger