News Update :
Home » » Benarkah Orang Menikah Karena Kesamaan DNA?

Benarkah Orang Menikah Karena Kesamaan DNA?

Penulis : Unknown on Senin, 09 November 2015 | 20.35

Ilustrasi (shutterstock)

Benarkah Orang Menikah Karena Kesamaan DNA?

Gen yang sama mendorong terciptanya peluang yang menentukan dengan siapa seseorang akan menikah.

 

Esti Utami : 
Suara.com - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, pasangan menikah cenderung memiliki sifat yang sama. Diperkirakan ini karena mereka memiliki gen yang sama.  Dan orang-orang yang secara genetik serupa memiliki lebih banyak kesempatan untuk bertemu dan menikah.
"Ibarat pepatah, burung berbulu sama terbang bersama," kata Benjamin Domingue, dari University of Colorado-Boulder Institute of Behavioral science yang memimpin penelitian itu.
Domingue dan rekan-rekannya meneliti genetika dari 825 pasangan yang menikah untuk membandingkan 1,7 juta titik potensi kemiripan genetik.
Hasil penelitian itu dirilis pertengahan Mei lalu di jurnal Prosiding National Academy of Sciences, dan menemukan bahwa pasangan yang menikah berbagi sejumlah besar kesamaan genetik.
"Gen mendorong begitu banyak hal yang dapat mencipta peluang dan hasil yang menentukan dengan siapa seseorang akan menikah," kata Domingue.
Menurutnya, kesamaan genetik turut menentukan dengan siapa seseorang akan bertemu. "Orang-orang dengan gen lebih mirip akhirnya menemukan pasangan dengan pendidikan yang sama, yang menempatkan mereka dalam situasi sosial yang sama," jelasnya.
Orang juga cenderung menikahi mereka yang berasal dari ras, etnis dan bahkan ukuran tubuh yang setipe. "Bahkan gen-gen juga dapat membentuk perbedaan biologis yang lebih halus yang menarik orang untuk bersama-sama bahkan dengan cara yang belum mereka pahami," tambah Domingue.
Ia mencontohkan, gen dapat menentukan apakah calon pasangan potensial berbagi tinggi atau berat badan, latar belakang etnis, agama atau tingkat pendidikan.
Namun kesamaan yang ditemukan di antara pasangan yang sudah menikah tidak sedalam antara saudara kandung. Saudara kandung rata-rata memiliki sekitar setengah gen mereka, dengan variasi antara 40 persen sampai 60 persen.
"Sedangkan kami melihat rentang kesamaan antara pasangan yang sudah menikah jauh lebih kecil, meski ada kesamaan gen pada pasangan itu," ujarnya.
Menurut Domingue, kemungkinan kesamaan genetik berdampak pada kesamaan pendidikan mencapai 30 persen.
Namun hipotesa ini diragukan. "Karena keadaan hidup ini memainkan peran besar dalam menentukan mitra seumur hidup, mungkin menyesatkan untuk mengatakan orang memilih pasangan berdasarkan kemiripan genetik, kata Neil Risch, direktur Center for Human Genetics di Universitas California.
Menurut Risch, dalam populasi yang etnis dan geografisnya sangat terstruktur seperti Chicago misalnya, sangat mungkin terjadi pernikahan antara mereka yang datang dari satu daerah yang sama. Ini akan menyebabkan korelasi yang signifikan untuk faktor genetik membedakan kelompok-kelompok etnis. "Tetapi tidak ada hubungannya dengan ciri-ciri atau karakteristik yang mendasari pemilihan pasangan. Ini mungkin hanya lebih merupakan masalah geografi lokal," katanya. (easygoodhealth.com)
Sumber:
http://www.suara.com/lifestyle/2014/06/25/114016/orang-menikah-karena-kesamaan-dna-benarkah


Share this article :


“Klik Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). disini“

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. BLOG MEDIA NEWS . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger