Pernahkah kita mencari tahu, mengapa ada anak yang bisa duduk diam dan ada pula anak-anak yang tak pernah berhenti bergerak; ada anak yang suka mendengarkan cerita tapi ada juga yang lebih suka membaca buku atau melihat-lihat gambar. Selama ini, khususnya di sekolah formal, hal-hal semacam itu mungkin hanya dijadikan catatan, namun tak membuahkan gagasan untuk menerapkan model belajar yang paling sesuai untuk setiap anak yang berbeda tersebut.Bagi para pendidik rumahan alias orang tua, mengamati gaya anak-anak dalam beraktivitas tidaklah sulit.Namun tahukah kita bahwa gaya setiap anak dalam beraktivitas adalah cerminan dari gaya belajar mereka. Oleh karena itu, jika kita sudah bisa mendeteksi kecenderungan mereka dalam beraktivitas, hal itu akan sangat membantu kita dalam memilih model belajar paling tepat bagi mereka.Thomas Amstrong memilah gaya belajar setiap orang menjadi tiga: Visual, Auditori, dan Kinestetik (Haptik). Mereka yang bergaya belajar visual sangat peka dengan gambar dan sesuatu yang menarik indera penglihatan lainnya. Oleh karena itu, anak-anak bertipe visual akan sangat terbantu belajarnya jika kita banyak mempergunakan gambar atau video.Adapun mereka yang bertipe auditori, akan sangat tertarik dengan stimulasi yang memancing indra pendengaran: mungkin lagu atau musik/irama. Suara mereka biasanya nyaring dan senang berceloteh. Oleh karena itu, sangat baik bagi anak-anak auditori untuk memperoleh bantuan berupa kaset berisi lagu atau kata-kata berirama, dongeng, dan alat-alat stimulasi pendengaran lainnya.Terakhir adalah gaya belajar kinestetik (haptik). Anak-anak haptik sangat suka bergerak, dan cara mereka belajar memang membutuhkan unsur gerak fisik. Mereka akan tersiksa jika dipaksa untuk duduk diam saat belajar. Namun, gaya belajar yang satu ini memang masih sulit diterima di sekolah formal yang pasti klasikal (terdiri atas banyak anak di dalam kelas). Biasanya, guru yang tidak mengerti akan memberikan label "nakal" atau "pengganggu" pada mereka.Memilih model belajar yang sesuai dengan gaya belajar anak, sangat penting agar proses belajar selalu berlanjut dengan suasana yang asyik bagi mereka. Lalu, bagaimana jika gaya belajar anak-anak kita mungkin saja berbeda dengan gaya belajar orang tuanya? Tentu saja, orang tua harus 'legowo' untuk menerapkan model belajar yang sesuai dengan anak-anak. Jika pun kita tidak bisa melakukannya sendiri, kita bisa minta bantuan nenek, tante, atau teman dekat yang memang memiliki gaya yang cocok untuk mengajar anak-anak kita. Nggak ada salahnya, kan?Salam pendidikan! Mengamati Gaya Belajar Anak
Penulis : Unknown on Senin, 09 Mei 2011 | 00.22
Pernahkah kita mencari tahu, mengapa ada anak yang bisa duduk diam dan ada pula anak-anak yang tak pernah berhenti bergerak; ada anak yang suka mendengarkan cerita tapi ada juga yang lebih suka membaca buku atau melihat-lihat gambar. Selama ini, khususnya di sekolah formal, hal-hal semacam itu mungkin hanya dijadikan catatan, namun tak membuahkan gagasan untuk menerapkan model belajar yang paling sesuai untuk setiap anak yang berbeda tersebut.Bagi para pendidik rumahan alias orang tua, mengamati gaya anak-anak dalam beraktivitas tidaklah sulit.Namun tahukah kita bahwa gaya setiap anak dalam beraktivitas adalah cerminan dari gaya belajar mereka. Oleh karena itu, jika kita sudah bisa mendeteksi kecenderungan mereka dalam beraktivitas, hal itu akan sangat membantu kita dalam memilih model belajar paling tepat bagi mereka.Thomas Amstrong memilah gaya belajar setiap orang menjadi tiga: Visual, Auditori, dan Kinestetik (Haptik). Mereka yang bergaya belajar visual sangat peka dengan gambar dan sesuatu yang menarik indera penglihatan lainnya. Oleh karena itu, anak-anak bertipe visual akan sangat terbantu belajarnya jika kita banyak mempergunakan gambar atau video.Adapun mereka yang bertipe auditori, akan sangat tertarik dengan stimulasi yang memancing indra pendengaran: mungkin lagu atau musik/irama. Suara mereka biasanya nyaring dan senang berceloteh. Oleh karena itu, sangat baik bagi anak-anak auditori untuk memperoleh bantuan berupa kaset berisi lagu atau kata-kata berirama, dongeng, dan alat-alat stimulasi pendengaran lainnya.Terakhir adalah gaya belajar kinestetik (haptik). Anak-anak haptik sangat suka bergerak, dan cara mereka belajar memang membutuhkan unsur gerak fisik. Mereka akan tersiksa jika dipaksa untuk duduk diam saat belajar. Namun, gaya belajar yang satu ini memang masih sulit diterima di sekolah formal yang pasti klasikal (terdiri atas banyak anak di dalam kelas). Biasanya, guru yang tidak mengerti akan memberikan label "nakal" atau "pengganggu" pada mereka.Memilih model belajar yang sesuai dengan gaya belajar anak, sangat penting agar proses belajar selalu berlanjut dengan suasana yang asyik bagi mereka. Lalu, bagaimana jika gaya belajar anak-anak kita mungkin saja berbeda dengan gaya belajar orang tuanya? Tentu saja, orang tua harus 'legowo' untuk menerapkan model belajar yang sesuai dengan anak-anak. Jika pun kita tidak bisa melakukannya sendiri, kita bisa minta bantuan nenek, tante, atau teman dekat yang memang memiliki gaya yang cocok untuk mengajar anak-anak kita. Nggak ada salahnya, kan?Salam pendidikan! Related posts:
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Label: foto,
Belajar Anak,
Strategi Pembelajaran
-
Narayana 734 - Setelah sempat dihapus, sebuah akun Twitter bernama Vina Candrawati kembali mengunggah tiga foto bugil mirip pedangdut Sit...
-
Narayana 734 - Seorang TKI yang cantik dan bahenol ternyata sanggup menarik perhatian majikannya. Sang majikan sebenarnya sudah lama mena...
-
Narayana 734 - N a ga merupakan makhluk mitologi atau khayalan, yang berarti tidak mungkin ada di dunia nyata, tetapi di Ch i na ada seora...
-
Narayana 734 - Memiliki buah dada besar selama tidak terlalu besar merupakan satu dambaan bagi kaum hawa, dengan ukuran buah dada ideal t...
-
Narayana 734 - Mendambakan selalu bisa awet muda sepertinya menjadi keinginan banyak orang. Terutama mereka kaum wanita. Ada yang berangga...
-
Narayana 734 - WWE Smackd o wn itu ibarat dua sisi koin. Di satu sisi memberikan hiburan yang seru dan di sisi lainnya memiliki sejarah ke...
-
N i cki M i naj Narayana 734 - Semua orang tahu jika Nicki Minaj merupakan salah satu bintang Hollywood yang memiliki daya pikat yang beg...
-
Narayana 734 - Jika nafsu sudah membara, apa pun akan dilakukan demi menuntaskan n a fsu tersebut. Hal inilah yang baru saja dilakukan pere...
-
Tidak hanya menyebabkan kondisi mata menjadi lelah, menatap layar komputer terlalu lama juga bisa merusak mata. Agar ha...
-
Polisi Kecolongan Angkut UFO, Eks Menteri Kanada Akui Alien Sabtu, 25 April 2015 The Mirror Mantan Menteri Pertahanan Kanada, Paul Hellyer R...

home
Home